Makalah Tentang Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah: Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu: Rahmi Anekasari, M. Pd. I










DisusunOleh:
Muhammad Subkhan              2021114280
Evi Sri Lestari                         2021114293
M. Zaenal Abidin                    2021114323

Kelas: C

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR

       Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan pada Manusia.” Solawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. yang telah membawa umatnya menuju jalan yang lurus.
       Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen yang memberikan mata kuliah Psikologi Perkembangan, Ibu Rahmi Anekasari, M. Pd. I,  Tanpa adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, makalah ini mungkin belum dapat diselesaikan.
       Penulis juga menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan di dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik  yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi untuk perbaikan makalah selanjutnya.
                                                                                                                                                                                                                                                                        Pekalongan, 29 September 2017

Penulis




DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.............................................................................. iv
B.     Rumusan Masalah....................................................................................... iv
C.     Tujuan Penulisan......................................................................................... iv
D.    Manfaat Penulisan........................................................................................ v
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perkembangan............................................................................ 6
B.     Konsep Perkembangan................................................................................. 7
C.     Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan...................................... 8
D.    Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Menurut Para Ahli...... 10
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................... 15
B.     Saran.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk-makhluk hidup yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup yang lain. Akibat dari unsur kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam segi fisiologis maupun perubahan-perubahan dalam segi psikologis.
Bahwa setiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama perkembangannya sendiri, perlu diketahui setiap orang tua, agar ia tidak bertanya-tanya bahkan bingung atau bereaksi negatif yang lain dalam menghadapi perkembangan anaknya. Bahkan ia harus bersikap tenang sambil mengikuti terus menerus pertumbuhan anak, agar pertumbuhan itu sendiri terhindar dari gangguan apapun, yang tentu saja akan merugikan. Dalam kesempatan ini akan kami paparkan mengenai pengertian perkembangan, faktor-faktor yang akan menentukan dalam perkembangan manusia, dan faktor-faktor perkembangan manusia menurut para ahli.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian perkembangan ?
2.      Apa Konsep Perkembangan?
3.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ?
4.      Bagaimana pendapat para ahli tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
2.      Untuk mengetahui Konsep Perkembangan?
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada manusia.
4.      Untuk mengetahui pendapat para ahli tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia

D.  Manfaat Penulisan
Menambah Khazanah Ilmu Pengetahuan kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia baik itu secara umum maupun secara khusus.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Perkembangan
Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekadar penambahan tiap senti pada tinggi badan seseorang atau kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, perkembangan adalah perihal berkembang, mekar, terbuka membentang, menjadi besar, luas, banyak, dan sebagainya. Kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak dalam hal kualitas, seperti pikiran dan pengetahuan, namun juga bersifat konkret yang menunjukkan perkembangan positif.
Perkembangan menurut istilah adalah development, yang merupakan rangkaian yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi jasmaniah dan rohaniah sebagai sebab pengaruh kerja sama antara kematangan (maturation) dan pelajaran (learning).
Pengertian perkembangan menunjuk pada proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali, pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran berat badan ( fisik ) dan fungsi yang murni, sedangkan perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologi yang muncul.[1]
Perkembangan (development) adalah suatu proses tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Perkembangan melibatkan proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi-fungsi organ jasmaniah. Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
       Menurut Mussen dkk. (1984), development in its most general psychological sense refers to certain canges that occurs in human beings (or animals) between conception and death (perkembangan merupakan suatu perubahan yang terjadi para manusia atau hewan di antara konsepsi sampai meninggal dunia).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan melibatkan aspek, yakni:
a.       Pengenalan
b.      Transmisi sosial, yaitu penanaman nilai-nilai melalui pendidikan, belajar, penyesuaian diri (adaptasi), serta bagaimana menghadapi realitas kehidupan.
c.       Kematangan yang dilakukan oleh individu dalam setiap aktivitasnya.

B.     Konsep Perkembangan
Sehubungan dengan perkembangan, menurut Candida Peterson yang dikutip oleh Ahmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin, menjelaskan bahwa perubahan yang dapat dikategorikan sebagai perkembangan harus memenuhi empat kriteria :
1.      Permanen
Perubahan yang bersifat permanen, bukan perubahan temporer atau disebabkan oleh kejadian insidental.
2.      Kualitatif
Perubahan yang terjadi dalam perkembangan bersifat fungsional dan total tidak hanya bersifat peningkatan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
3.      Progresif
Perubahan yang terjadi  dalam perkembangan merupakan perwujudan aktualisasi seseorang . Perubahan ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan orang lain, maka anak tersebut dengan senang hati membaca atau mendengar dongeng yang penuh fantasi.
4.      Universal
Perubahan yang terjadi dalam perkembangan bersifat umum dan dialami individu lain pada tahap yang sama.[2]

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Secara umu perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh faktor luar, faktor dalam. Menurut ki Hajar dewantoro sebagaimana dikutip oleh agus sujanto menggunakan istilah faktor ajar bagi faktor ekstern dan istilah dasar untuk faktor indogen atau eksogen.

1.      Faktor Turunan (Warisan)
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek moyangnya kedua belah pihak (ibu dan ayahnya).
Contoh dari faktor Keturunan :
a.       Bentuk tubuh dan warna kulit
b.      Sifat – sifat
c.       Intelegensi
d.      Bakat
e.       Penyakit atau cacat tubuh

2.      Faktor Lingkungan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora, dan fauna-nya.
Besar kecil pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya tergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
Contoh dari faktor lingkungan :
a.       Keluarga
b.      Sekolah
c.       Masyarakat
d.      Keadaan alam sekitar
e.       Kecerdasan
f.       Kelompok teman sebaya

3.      Faktor Waktu
Yaitu saat-saat tibanya masa peka atau kematangan ( Maturation ) ialah siap berfungsinya aspek-aspek psikofisik individu. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan individu adalah perubahan budaya. karena perkembangan individu itu dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar budaya dan segala hal yang ideal, maka perubahan-perubahan dalam standar tersebut akan mempengaruhi pola perkembangan, misalnya di masa lalu standar pola perilaku anak laki-laki dalam banyak hal sangat berbeda dari standar perilaku yang dianggap  tepat untuk anak perempuan. Upaya mendidik dan membimbing anak-anak tentunya mengikuti perkembangan zaman / waktu. Sebagai orang tua rasanya kurang bijaksana jika pola asuh-nya disamakan dengan pola asuh yang dia dapat sebelumnya dari orang tuanya. Ketidaktepatan dalam mendidik dan membimbing anak-anak kita akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang . pola asuh atau pola didik yang baik adalah yang mengikuti fase perkembangan anak itu sendiri.[3]



D.     Pendapat para ahli tentang faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan pada manusia
Dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, para ahli berbeda pendapat karena sudut pandang dan pendekatan mereka terhadap eksistensi manusia tidak sama.
1.      Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Natus berarti lahir, perkembangan individu semata-mata tergantung dari pembawaannya. Menurut teori ini, pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Pandangan seperti ini disebut dengan "pesimisme paedagogis". Menurut teori ini sewaktu individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan, sedangkan faktor lain yaitu lingkungan termasuk di dalamnya pendidikan dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu itu. Teori ini dikemukakan oleh Schopenhauer (Bigot, Kohstamm, Palland, 1950).
Teori ini menimbulkan pandangan seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat sebelumnya, yang tidak dapat diubah sehingga individu akan sangat tergantung kepada sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tuanya. Aliran ini diperkuat oleh Chomsky, seorang ahli linguistic bahwa perkembangan bahasa pada manusia tidak dapat dipengaruhi semata-mata oleh proses belajar, tetapi yang lebih penting adalah "biological predisposition" (kecenderungan biologi) yang dibawa sejak lahir.
Chomsky tidak menafikan sama sekali  peran belajar dan pengalaman berbahasa, juga lingkungan. Baginya semua ini ada pengaruhnya, tetapi pengaruh bawaan bertata bahasa jauh lebih besar lagi bagi perkembangan bahasa manusia.
Sebagai Contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak-anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tidak akan melahirkan domba.

2.    Empirisme
Aliran ini bertentangan dengan nativisme, aliran empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata berasal dari faktor lingkungan. Tokoh utama aliran ini adalah John Locke (1632-1704). Doktrin aliran empirisme terkenal dengan teori "tabula rasa". Doktrin tabula rasa ini menekankan pentingnya arti pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung dari lingkungan dalam pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Aliran ini telah memunculkan "optimisme paedagogis".
Individu yang dilahirkan sebagai kertas itu sebagai kertas atau meja putih bersih yang belum ada tulisan-tulisannya. Akan menjadi apakah individu itu kemudian tergantung kepada apa yang akan dituliskan di atasnya. Karena itu peranan pendidikan dalam hal ini sangat besar, pendidikan lah yang akan menentukan keadaan individu itu di kemudian hari. Karena itu aliran atau teori ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan pandangan optimis yang memandang bahwa pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi individu.

Apabila aliran empirisme ini teruji dan konsep ini memang betul-betul benar, maka kita akan menciptakan manusia ideal sebagaimana yang kita cita-citakan asal kita dapat menyediakan kondisi-kondisi yang diperlukan itu. Namun dalam realitas-nya, yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari berbeda dari apa yang kita gambarkan. Banyak anak orang kaya atau orang pandai yang mengecewakan orang tuanya karena kurang berhasil dalam belajar, sekalipun mereka dilengkapi dengan bermacam fasilitas beragam. Sebaliknya, banyak kita jumpai anak-anak orang kurang mampu sangat berhasil dalam belajar walaupun fasilitas-fasilitas yang mereka punya sangat terbatas dan kurang mencukupi.

3.    Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan antara aliran empirisme dan aliran nativisme yang menggabungkan arti hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Louis William stern (1871-1938) menganggap bahwa bakat sebagai kemungkinan yang telah ada pada masing-masing individu yang dapat dikembangkan apabila ditunjang dengan pengaruh lingkungan. Bakat yang sudah ada sebagai kemungkinan jika mendapat pengaruh lingkungan yang serasi, belum tentu dapat berkembang, kecuali bakat itu memang sudah matang. Oleh karena itu, yang perlu dipertimbangkan adalah kematangan. Dalam pendidikan, kematangan ataupun kondisi fisik akan memperoleh pengakuan sosial apabila individu yang bersangkutan mengusahakan social learning (belajar berinteraksi dengan orang lain atau kelompok serta menyesuaikan diri dengan nilai-nilai serta minat-minat kelompok).
Penyelidikan William Stern memberikan bukti tentang kebenaran dari teorinya. William Stern mengadakan penyelidikan dengan anak-anak kembar di Hamburg. Dilihat dari segi faktor endogen atau genetik anak yang kembar mempunyai sifat-sifat keturunan yang dapat dikatakan sama. Anak-anak tersebut dipisahkan dari pasangannya dan ditempatkan pada pengaruh lingkungan yang berbeda satu dengan yang lain, sekalipun secara keturunan mereka dapat dikatakan relatif mempunyai kesamaan. Perbedaan sifat yang ada pada anak itu disebabkan karena pengaruh lingkungan di mana, anak tersebut berada. Dengan keadaan ini dapat dinyatakan bahwa faktor pembawaan tidak menentukan secara mutlak, pembawaan bukan satu-satunya faktor yang menentukan pribadi atau struktur kejiwaan seseorang.
Untuk lebih konkret-nya, marilah kita ambil sebuah contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak di atas kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup di lingkungan masyarakat manusia misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara dan tinggal bersama hewan, maka bakat berdiri yang ia miliki secara turun temurun dari orang tuanya itu akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua kaki dan tangannya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkungan atau pengalaman tidak mengembangkannya.
Dari bermacam-macam teori perkembangan seperti tersebut di atas, teori yang dikemukakan oleh W. Stern-lah merupakan teori yang dapat diterima oleh para ahli pada umumnya, sehingga teori yang dikemukakan oleh W. Stern merupakan salah

satu hukum perkembangan individu di samping adanya hukum-hukum perkembangan yang lain. Di Indonesia teori konvergensi inilah yang dapat diterima, seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara:
“Tentang hubungan antara dasar dan keadaan ini menurut ilmu pendidikan ditetapkan adanya “konvergensi” yang berarti bahwa kedua-duanya saling mempengaruhi, hingga garis dasar keadaan itu selalu tarik menarik dan akhirnya menjadi satu. Mengenai perlu tidaknya tuntutan di dalam tumbuhnya manusia, samalah keadaannya dengan soal perlu atau tidaknya pemeliharaan dalam tumbuhnya tanam-tanaman. Misalnya, kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah baik, banyak airnya dan dapat sinar matahari, maka pemeliharaan dari bapak tani tentu akan menambah baiknya tanaman. Kalau tidak ada pemeliharaan, sedangkan tanahnya tidak baik, atau tempat jatuhnya biji jagung itu tidak mendapat sinar matahari atau kekurangan air, maka biji jagung itu walaupun dasarnya baik, tak akan dapat tumbuh baik karena pengaruh keadaan . Sebaliknya kalau sebutir jagung tidak baik dasarnya, akan tetapi ditanam dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya oleh bapak tani, maka biji itu akan dapat tumbuh lebih baik daripada biji lain-lainnya yang tidak baik dasarnya”. (Ki Hajar Dewantara, 1962).

4.      Pandangan Ajaran Islam
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhori dan Muslim, rasulullah SAW. Bersabda :
قال النبي صلى الله عليه و سلم. كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه
Hadits diatas menyatakan bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah atau memiliki sifat pembawaan yang ada sejak lahir. Fitrah atau sifat bawaan anak manusia ini dipahami oleh para ahli antara lain sebagai : 1). Kesucian ; 2) Kecenderungan beragama/memeluk islam. Arti kecenderungan memeluk islam ini tampaknya mengacu kepada kemungkinan berkembangnya anak manusia tersebut menjadi yahudi atau nasrani atau majusi, bergantung pada kedua orang tua atau lingkungannya. Alhasil setiap anak pada dasarnya berpotensi menjadi seorang muslim dan potensi ini akan menjadi kenyataan apabila kedua orang tuanya dan lingkungan mendidiknya secara islami[4]
BAB III
PENUTUP
A.     Simpulan
1.      Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekadar penambahan tiap senti pada tinggi badan seseorang atau kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
2.      Konsep Perkembangan
a.       Permanen
b.      Kualitatif
c.       Progresif
d.      Universal
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan:
a.       Faktor Turunan (Warisan)
b.      Faktor Lingkungan
c.       Faktor Waktu
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut para ahli:
a.       Pandangan nativisme ( Keturunan )
b.      Pandangan empirisme ( Lingkungan )
c.       Pandangan konvergensi ( Keturunan dan Lingkungan )
d.      Pandangan Menurut Agama Islam

B.     Saran
Dengan eksistensi makalah ini dapat menjadi ajuan dalam meningkatkan wawasan kita tentang faktor-faktor perkembangan manusia, serta menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan makalah kami ini.


DAFTAR PUSTAKA
Sholehudin, M Sugeng, Psikologi perkembangan dalam perspektif pengantar ( Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2008 )
Anekasari Rahmi, Psikologi perkembangan, ( Pemalang : Penerbit Nem, 2017 )
Syah Muhibbin,  Telaah singkat perkembangan peserta didik ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014 )





[1] M. Sugeng Sholehudin, Psikologi perkembangan dalam perspektif pengantar ( Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2008 ) hlm.11
[2] Rahmi Anekasari, Psikologi perkembangan, ( Pemalang : Penerbit Nem, 2017 ) hlm. 54
[3] Rahmi Anekasari, Op.cit, hlm.  54-61
[4] Muhibbin Syah,  Telaah singkat perkembangan peserta didik ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014 ) hlm. 18-23
Previous
Next Post »
Thanks for your comment